Ilmuwan menemukan semut spesies baru di Filipina. Semut itu punya
pigmentasi unik berwarna gelap pada matanya, membuatnya tampak seperti
bajak laut.
Spesies baru tersebut dinamai Cardiocondyla pirata, dari kata "pirate" yang berarti bajak laut. Temuan spesies ini dipublikasikan di jurnal Zookeys, Jumat (17/5/2013).
C. pirata ditemukan saat tim ilmuwan yang dipimpin oleh Sabine Frohschammer dari Universitat Regensburg melakukan observasi semut genus Cardiocondyla.
Di samping beberapa spesies unik yang telah diketahui sebelumnya, ilmuwan menemukan C. pirata yang punya pigmentasi berbeda dengan spesies semut lain di dunia.
Spesimen C. pirata mulanya ditemukan di pecahan batu di dekat aliran sungai. Kegelapan hutan hujan tropis dan bagian tubuh yang transparan membuat keunikan semut ini tak langsung terlihat.
Spesies baru tersebut dinamai Cardiocondyla pirata, dari kata "pirate" yang berarti bajak laut. Temuan spesies ini dipublikasikan di jurnal Zookeys, Jumat (17/5/2013).
C. pirata ditemukan saat tim ilmuwan yang dipimpin oleh Sabine Frohschammer dari Universitat Regensburg melakukan observasi semut genus Cardiocondyla.
Di samping beberapa spesies unik yang telah diketahui sebelumnya, ilmuwan menemukan C. pirata yang punya pigmentasi berbeda dengan spesies semut lain di dunia.
Spesimen C. pirata mulanya ditemukan di pecahan batu di dekat aliran sungai. Kegelapan hutan hujan tropis dan bagian tubuh yang transparan membuat keunikan semut ini tak langsung terlihat.
"Dengan cahaya terang dan pembesaran, kami melihat pola garis pada mata
dan itu membuat spesies ini tampak seperti bajak laut," kata
Frohschammer.
Adanya pigmentasi khas tersebut membuat ilmuwan bertanya-tanya. Apa fungsi dari pigmentasi itu? Sekadar hiasan?
Ilmuwan menduga, dengan penglihatan yang tak berkembang baik, semut memanfaatkan pigmentasi itu sebagai penanda jenis kelamin yang berguna saat kawin.
Dugaan lain, pigmentasi berguna untuk mengacaukan penglihatan predator. Pigmentasi dan tubuh transparan mengecoh predator sehingga predator menyangka tubuh bagian depan dan belakang adalah individu berbeda.
Jika dugaan kedua benar, maka muncul pertanyaan berikutnya. "Predator mana yang punya sistem penglihatan yang sangat baik sehingga bisa mengonsumsi spesies ini?" ungkap Frohschammer
Adanya pigmentasi khas tersebut membuat ilmuwan bertanya-tanya. Apa fungsi dari pigmentasi itu? Sekadar hiasan?
Ilmuwan menduga, dengan penglihatan yang tak berkembang baik, semut memanfaatkan pigmentasi itu sebagai penanda jenis kelamin yang berguna saat kawin.
Dugaan lain, pigmentasi berguna untuk mengacaukan penglihatan predator. Pigmentasi dan tubuh transparan mengecoh predator sehingga predator menyangka tubuh bagian depan dan belakang adalah individu berbeda.
Jika dugaan kedua benar, maka muncul pertanyaan berikutnya. "Predator mana yang punya sistem penglihatan yang sangat baik sehingga bisa mengonsumsi spesies ini?" ungkap Frohschammer
http://sains.kompas.com/read/2013/05/22/15102056/Semut.Spesies.Baru.Punya.Muka.Mirip.Bajak.Laut
0 komentar:
Post a Comment