Dunia memang aneh, tapi indah Strangely, unique, humankind, serious, the space, knowledge, the ghost, scenery, beautiful, the place, the building, interesting, the record, bad, funny, science

Thursday, November 2, 2017

Echa, Si Putri Tidur dari Indonesia

 Echa, Si Putri Tidur dari Indonesia



Echa, Si Putri Tidur
Echa, pengidap Syndrom Kleine-Levin (Foto: Tribunnews.com)
Sebuah peristiwa aneh dan langka terjadi di Samarinda Kalimantan Timur.  Siti Raisa Miranda atau Echa, seorang remaja berusia 13 tahun  tertidur selama berhari-hari. Nama Echa mulai dikenal setelah sang ayah mengunggah kisah putrinya di media sosial. Sang ayah menceritakan tentang penyakit 'tidur' yang diderita sang anak ini sudah berlangsung selama 10 hari saat postingan dibagikan. "Penyakit tidur Echa kambuh, hingga malam ini Echa sudah tidur selana 10 hari 10 malam. menurut dokter umum fisiknya ok aja, dokter specialis jiwa belum bisa menggali lebih dalam," tulisnya.

Banyak orang dan ahli yang mengomentari peristiwa unik ini, akan tetapi secara ilmiah dapat dijelaskan tentang oenyakit yang di alami Echa ini. Sejumlah ahli mengatakan bahwa gasis itu terjangkit penyakit langka yang bernama Syndrom Kleine-Levin. Syndrom Kleine Levin adalah penyakit saraf di mana penderita tidak bisa menahan rasa kantuknya. Penderita bisa tertidur sampai berjam-jam bahkan berminggu-minggu.  

Sang ayah menjelaskan bahwa Echa sering mengalami gejala aneh ini. Echa bisa tertidur lama sampai berhari-hari. Namun kejadian satu ini adalah yang terlama.  "Kalau kambuhnya sudah ke delapan, kalau tidurnya yang ketiga," ucap Mulyadi

Setelah 13 hari tertidur pulas, Sabtu kemarin akhirnya Echa bangun. Saat bangun Echa terlihat kebingungan melihat sekitar. Dilansir Grid.ID dari laman Banjarmasin Post, Echa sering kebingungan setelah tertidur. Bahkan ia pernah berjalan dan lupa apa yang hendak ia kerjakan. Sang ayah menduga awal mula kejanggalan yang dialami anaknya ini setelah Echa mengalami kecelakaan setahun lalu. Sejak saat itu, Echa sering tertidur lama waktu yang lama.

Dokter spesialis saraf RSUD Ulin Banjarmasin, dr Lily Runtuwene sebagaimana dirilis oleh http://www.tribunnews.com, mengatakan sindrom Syndrom Kleine-Levin bisa terjadi disebabkan oleh mutasi gen dan itu adalah penyakit bawaan.

“Mutasi gen adalah perubahan gen yang seharusnya A jadi B. Itu biasanya terjadi saat pembuahan dalam rahim ketika ibunya mengandung anak penderita sindrom ini,” ucapnya, Minggu (22/10/2017).
Gen bermutasi karena terinfeksi atau terpapar sinar radiasi.

“Oleh sebab itu, bagi ibu hamil harus sangat berhati-hati, terutama sekali ketika usia kehamilan nol hingga tiga bulan saat janin masih dalam proses pembentukan,” urainya.

Sunday, July 16, 2017

Inilah yang Terjadi ketika Wanita Cantik ini Ingin Hapus Tatonya

Inilah  yang Terjadi ketika Wanita Cantik ini Ingin Hapus Tatonya




Tato merupakan salah satu seni melukis tubuh yang banyak digemari oleh masyarakat dari berbagai penjuru dunia. Saat ini tidak hanya kaum adam yang menyukai tato, tapi banyak pula para wanita yang senang ketika di salah satu bagian tubuhya terdapat gambar permanen yang bisa tunjukkan kepada orang lain. Hal ini berbeda dengan jaman dahulu, khususnya di Negara kita Indonesia ketika jaman orde baru. Pada saat itu tato diidentikkan dengan preman, gali atau bromocorah yang sering mengganggu keonaran.

Akan tetapi, tato bukannya tidak memiliki dampak negatif. Baru-baru ini sebuah peristiwa yang menghebohkan terjadi di Thailand, ketika seorang wanita cantik ingin menghapus tatonya demi mendapatkan suatu pekerjaan. Saat itu mahasiswa cantik yang bernama Pasuda Reaw mendapatkan informasi adanya klinik yang bisa menghapuskan tato dengan menggunakan teknik Rejuvi. Rejuvi merupakan sebuah metode pada kulit untuk menghilangkan tato. Satu di antaranya adalah menggunakan laser, yang bentuknya menyerupai sebuah pistol kecil.

Ketika datang ke klinik tersebut, Pasuda percaya dan yakin bahwa tato bergambar mawar di dadanya itu akan segera hilang. Dan proses penghilangan tato pun di mulai. Pada awalnya, apa yang diinginkan gadis berusia 21 tahun tersebut berjalan sesuai dengan rencana. Akan tetapi, 2 bulan kemudia  Pasuda merasakan kesakitan pada kulit di bekas tato yang dingin dihilangkannya. Tanpa diduga, proses penghapusan tato menggunakan metode itu justru membuat kulitnya mengalami luka. Terlihat kondisi dada bekas tato tersebut menjadi merah, dan terlihat daging yang terluka. Meskipun saat ini tato yang dimiliki oleh gadis tersebut sudah hilang dari dada, tapi bekasnya masih terlihat jelas. Bagian itu terlihat membengkak, layaknya daging atau kulit yang baru saja sembuh dari sebuah luka.

Agar peristiwa tersebut bisa dijadikan pembelajaran oleh orang lain, maka gadis yang berasal dari Udon Thani tersebut membagikan gambar dan kisahnya ke media sosial. Dia berharap agar semua orang bisa berhati-hati terhadap apa yang akan mereka lakukan. Berfikirlah sebelum melakukan sesuatu dan bila perlu berkonsultasi pada ahlinya. Tak pelak kisah yang dibagikan oleh Pasuda menjadi viral di dunia maya dan tersebar ke keluruh penjuru dunia. 

So bagaimana guys ? semua pilihan pasti ada konsekuensinya. Ketika kita membuat tato di bagian tubuh, adakalanya suatu saat kita ingin menghapusnya karena satu dan lain hal. Yang perlu diperhatikan, jika ingin melakukan hal itu, kita harus melakukannya dengan hati-hati dan waspada dengan mendatangi para ahli btentunya. Ada baiknya kita berfikir dahulu sebelum melakukannya, daripada menyesal dikemudian hari.


Popular Posts