Sebuah struktur bebatuan seberat 60 ribu ton telah ditemukan di dasar
Danau Galilea di Israel, tempat di mana Yesus pernah memberikan
khotbah-khotbahnya.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Jumat (12/4), susunan
batu berbentuk piramida raksasa yang terbuat dari batu basal dan
jejeran batu-batu besar setinggi sampai satu meter panjang ini telah
membuat para arkeolog kebingungan terkait tujuan dan usia batu itu.
Susunan batu ini diperkirakan lebih berat dari kapal perang modern,
dengan tinggi hampir sepuluh meter dan lebar 70 meter.
Batu ini ditemukan pertama kali pada 2003 oleh para peneliti melalui
sonar laut. Namun, para penyelam baru saat ini turun untuk menyelidiki
lebih lanjut dan telah menerbitkan temuan mereka di International Journal of Nautical Archaeology atau Jurnal Arkeologi Bahari Internasional.
Mereka percaya struktur bebatuan itu 200 meter di bawah permukaan air
dan terbuat dari batu yang saling menumpuk satu satu sama lainnya, yang
kemungkinan menunjukkan desain untuk menandai kuburan.
Para peneliti memperkirakan bebatuan itu sebetulnya dibuat di atas
permukaan tanah tetapi kemudian tenggelam saat permukaan laut naik.
Namun, ada juga sebuah teori yang menyebut susunan batu itu
kemungkinan memang dibuat di bawah air sebagai pembibitan ikan. Hal ini
lantaran struktur seperti itu, dengan susunan lebih kecil, pernah
ditemukan sebelumnya yang dibangun untuk tujuan pembibitan ikan.
Para peneliti saat ini akan melakukan penggalian bawah air sebagai
upaya untuk menemukan artefak-artefak yang dapat memberikan mereka lebih
banyak informasi terkait susunan batu itu.
Peneliti dari Dinas Kepurbakalaan Israel dan Universitas Ben-Gurion, Dr Yitzhak Paz, mengatakan kepada situs LiveScience bahwa susunan batu itu kemungkinan bisa berusia lebih dari 4.000 tahun di awal-awal zaman perunggu.
"Kemungkinan paling logis adalah batu itu diperkirakan sudah ada
sejak tiga milenium sebelum masehi, sebab ada fenomena megalitik lainnya
yang berasal dari waktu yang sama ditemukan dekat wilayah itu," ucap
Paz.
Dia mengatakan jika susunan batu itu terbukti dari era yang sama,
maka hal ini bisa terhubung dengan Kota Bet Yerah, yang merupakan salah
satu situs terbesar di daerah itu.
Untuk sementara rincian terkait struktur batu itu tetap samar-samar
dan para peneliti yakin batu itu dibuat oleh masyarakat yang
berperadaban.
http://www.merdeka.com/dunia/batu-seberat-60-ribu-ton-ditemukan-di-dasar-danau-galilea.html
0 komentar:
Post a Comment