Anjing-anjing itu lumpuh karena mengalami cedera tulang belakang sehingga tidak dapat menggunakan kaki bagian belakang.
Tim Universitas Cambridge optimistis teknik ini suatu saat akan dapat digunakan untuk perawatan kelumpuhan pada manusia.
Penelitian ini merupakan uji coba pertama untuk melakukan pencangkokan pada binatang yang cedera dan bukan pada binatang percobaan di laboratorium.
Penelitian yang didanai Dewan Penelitian Medis ini diterbitkan dalam jurnal neurology, Brain.
Para ilmuwan mengambil jaringan di hidung anjing-anjing yang mengalami kelumpuhan.
Sel-sel itu dikembangkan selama beberapa minggu di laboratorium.
Jalan di treadmill
Sel yang telah dikembangkan ini dicangkokkan ke bagian tubuh yang cedera pada 23 anjing sementara 11 ekor lainnya melalui suntikan.Banyak anjing yang menjalani teknik ini mampu berjalan di treadmill dengan bantuan tali setelah pencangkokan.
Profesor Robin Franklin, pakar biologi yang menulis penelitian ini mengatakan, "Temuan kami sangat menggembirakan karena menunjukkan untuk pertama kali bahwa pencangkokan sel jenis ini ke binatang yang mengalami cedera tulang belakang dapat sangat membantu."
"Kami yakin bahwa teknik ini dapat membantu pasien manusia yang mengalami cedera tulang belakang untuk paling tidak melakukan gerakan sedikit. Namun jalan masih panjang agar semua fungsi tubuh yang rusak dapat disembuhkan," kata Franklin.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan kolaborasi antara fakultas kedokteran hewan Universitas Cambridge dan Pusat Regeneratif Kedokteran. (detik.com)
0 komentar:
Post a Comment