Peneliti menemukan satu metode baru sebagai alternatif untuk membunuh sel-sel kanker. Peneliti dari Rice University menemukan bahwa nanopartikel emas bisa melawan sel-sel kanker yang telah resisten akibat kemoterapi.
Riset yang dipimpin oleh Dmitri Lapotko ini telah dipublikasikan dalam jurnal Natural Medicine. Tim peneliti menguji teknik pengobatan ini pada sel tikus yang terkena kanker rongga mulut. Partikel emas dalam ukuran nano ini dikenakan sinar laser, dan kemudian dikondisikan di sekitar sel kanker.
Laman Sciencealert, Jumat (6/6) melansir, dalam waktu satu minggu, sinar laser yang mengenai nanopartikel emas ini kemudian menghasilkan gelembung yang mengelilingi sel kanker. Tak lama kemudian sel kanker ini pecah. Jika nanopartikel emas ini tidak membunuh sel kanker, setidaknya nanopartikel ini mampu melemahkan keganasan sel kanker. Peneliti mengklaim cara ini tidak mengganggu sel normal lainnya.
Sel kanker ini bisa meledak akibat nanopartikel tidak menyerap panjang gelombang sinar laser. Sebaliknya, cahaya laser ini mampu mengaktifkan elektron bebas pada nanopartikel emas sehingga menghasilkan energi yang mampu menghancurkan sel-sel kanker.
Penelitian ini membawa hasil positif meski ilmuwan hanya menggunakan 3 persen dari dosis obat dan 6 persen dari radiasi sinar laser yang biasa digunakan untuk membunuh sel kanker. Peneliti berpendapat efektivitas pengobatan ini tidak terbatas hanya pada satu jenis sel kanker saja. Menurut mereka, cara ini kemungkinan juga bisa berhasil membunuh sel kanker pada otak, paru-paru maupun porstat.
Riset yang dipimpin oleh Dmitri Lapotko ini telah dipublikasikan dalam jurnal Natural Medicine. Tim peneliti menguji teknik pengobatan ini pada sel tikus yang terkena kanker rongga mulut. Partikel emas dalam ukuran nano ini dikenakan sinar laser, dan kemudian dikondisikan di sekitar sel kanker.
Laman Sciencealert, Jumat (6/6) melansir, dalam waktu satu minggu, sinar laser yang mengenai nanopartikel emas ini kemudian menghasilkan gelembung yang mengelilingi sel kanker. Tak lama kemudian sel kanker ini pecah. Jika nanopartikel emas ini tidak membunuh sel kanker, setidaknya nanopartikel ini mampu melemahkan keganasan sel kanker. Peneliti mengklaim cara ini tidak mengganggu sel normal lainnya.
Sel kanker ini bisa meledak akibat nanopartikel tidak menyerap panjang gelombang sinar laser. Sebaliknya, cahaya laser ini mampu mengaktifkan elektron bebas pada nanopartikel emas sehingga menghasilkan energi yang mampu menghancurkan sel-sel kanker.
Penelitian ini membawa hasil positif meski ilmuwan hanya menggunakan 3 persen dari dosis obat dan 6 persen dari radiasi sinar laser yang biasa digunakan untuk membunuh sel kanker. Peneliti berpendapat efektivitas pengobatan ini tidak terbatas hanya pada satu jenis sel kanker saja. Menurut mereka, cara ini kemungkinan juga bisa berhasil membunuh sel kanker pada otak, paru-paru maupun porstat.
(www.republika.co.id)
0 komentar:
Post a Comment