Tepatnya kemarin, NASA mengumumkan penemuan 715 planet baru yang mengorbit pada 305 bintang. Temuan ini sekaligus mengungkap dunia baru pada sistem multi-planet yang sama seperti sistem tata surya matahari.
Dari keseluruhan temuan exoplanet, saat ini hampir mencapai 1700 planet asing diluar tata surya matahari. Padahal dalam misi eksplorasi luar angkasa, teleskop Kepler telah menemukan 3600 kandidat planet, 961 diantaranya diverifikasi sebagai dunia baru. Hasil temuan ratusan planet baru dipublikasi pada The Astrophysical Journal yang bisa diakses secara terbuka.
Menurut NASA, hampir 95 persen planet baru yang ditemukan ukurannya lebih kecil dari Neptunus dan hampir empat kali ukuran Bumi. Padahal pencarian exoplanet diluar tata surya matahari sebelumnya tidak sebanyak ini terlebih ukuran planet lebih mirip dengan Bumi. Dengan adanya temuan NASA telah menambah daftar exoplanet yang berhasil dieksplorasi astronom, padahal sebelumnya sudah tercatat lebih dari seribu exoplanet ditemukan.
John Grunsfeld menegaskan, 715 planet baru terlihat mirip dengan planet Bumi, temuan ini menandakan masa depan besar dalam pencarian dunia baru. Sejak temuan planet pertama diluar tata surya matahari dua dekade lalu, astronom terus berlomba mencari exoplanet lain sebagai salah satu eksplorasi ruang angkasa terbesar saat ini. Tidak diragukan lagi, masa depan astronomi saat ini lebih terfokus dalam pencarian zona layak huni, terlebih ilmuwan terus merencanakan teleskop ruang angkasa yang dilengkapi peralatan tercanggih.
Para ilmuwan menggunakan teknik statistik yang dapat diterapkan pada banyak planet ketika mereka menemukan sistem multi-planet disekitar bintang yang sama. Untuk memverifikasi keberadaan planet, ilmuwan NASA menganalisis bintang yang memiliki potensi lebih dari satu planet, semua planet baru terdeteksi selama dua tahun misi pengamatan Kepler (Mei 2009 hingga Maret 2011).
Teknik verifikasi multiplisitas mengandakan sebagian logika probabilitas, pada saat itu Kepler mengamati 150 ribu bintang dan menemukan beberapa ribu kandidat diantaranya memiliki planet. Tetapi teleskop Kepler mengamati ratusan bintang yang memiliki potensi multi-planet sehingga 715 planet baru berhasil diverifikasi.
Dalam temuan 715 planet baru, empat planet berukuran tidak lebih dari 2,5 kali ukuran Bumi dan orbit berada dalam zona layak huni. Planet ini memiliki rentang panjang dari bintang induknya, dimana suhu permukaan planet mungkin tidak sesuai untuk kehidupan makhluk karena diduga sebagai planet gas.
Teleskop Kepler mulai mengumpulkan data dan mengumumkan temuan ratusan planet sejak empat tahun lalu, tetapi menurut Lissauer saat ini mereka telah mengembangkan suatu proses untuk memverifikasi beberapa kandidat planet baru secara keseluruhan dan menggunakannya untuk mengungkap planet-planet zona layak huni.
Tehnik ini jauh lebih cepat, sekali analisis bisa menemukan lusinan planet baru sekaligus. Banyak astronom beranggapan, sistem multi-planet merupakan tempat terbaik untuk mempelajari sifat dan konfigurasi lingkungan planet yang secara langsung akan memberikan petunjuk pembentukan planet baru.
Dari keseluruhan temuan exoplanet, saat ini hampir mencapai 1700 planet asing diluar tata surya matahari. Padahal dalam misi eksplorasi luar angkasa, teleskop Kepler telah menemukan 3600 kandidat planet, 961 diantaranya diverifikasi sebagai dunia baru. Hasil temuan ratusan planet baru dipublikasi pada The Astrophysical Journal yang bisa diakses secara terbuka.
Menurut NASA, hampir 95 persen planet baru yang ditemukan ukurannya lebih kecil dari Neptunus dan hampir empat kali ukuran Bumi. Padahal pencarian exoplanet diluar tata surya matahari sebelumnya tidak sebanyak ini terlebih ukuran planet lebih mirip dengan Bumi. Dengan adanya temuan NASA telah menambah daftar exoplanet yang berhasil dieksplorasi astronom, padahal sebelumnya sudah tercatat lebih dari seribu exoplanet ditemukan.
John Grunsfeld menegaskan, 715 planet baru terlihat mirip dengan planet Bumi, temuan ini menandakan masa depan besar dalam pencarian dunia baru. Sejak temuan planet pertama diluar tata surya matahari dua dekade lalu, astronom terus berlomba mencari exoplanet lain sebagai salah satu eksplorasi ruang angkasa terbesar saat ini. Tidak diragukan lagi, masa depan astronomi saat ini lebih terfokus dalam pencarian zona layak huni, terlebih ilmuwan terus merencanakan teleskop ruang angkasa yang dilengkapi peralatan tercanggih.
Para ilmuwan menggunakan teknik statistik yang dapat diterapkan pada banyak planet ketika mereka menemukan sistem multi-planet disekitar bintang yang sama. Untuk memverifikasi keberadaan planet, ilmuwan NASA menganalisis bintang yang memiliki potensi lebih dari satu planet, semua planet baru terdeteksi selama dua tahun misi pengamatan Kepler (Mei 2009 hingga Maret 2011).
Teknik verifikasi multiplisitas mengandakan sebagian logika probabilitas, pada saat itu Kepler mengamati 150 ribu bintang dan menemukan beberapa ribu kandidat diantaranya memiliki planet. Tetapi teleskop Kepler mengamati ratusan bintang yang memiliki potensi multi-planet sehingga 715 planet baru berhasil diverifikasi.
Dalam temuan 715 planet baru, empat planet berukuran tidak lebih dari 2,5 kali ukuran Bumi dan orbit berada dalam zona layak huni. Planet ini memiliki rentang panjang dari bintang induknya, dimana suhu permukaan planet mungkin tidak sesuai untuk kehidupan makhluk karena diduga sebagai planet gas.
Teleskop Kepler mulai mengumpulkan data dan mengumumkan temuan ratusan planet sejak empat tahun lalu, tetapi menurut Lissauer saat ini mereka telah mengembangkan suatu proses untuk memverifikasi beberapa kandidat planet baru secara keseluruhan dan menggunakannya untuk mengungkap planet-planet zona layak huni.
Tehnik ini jauh lebih cepat, sekali analisis bisa menemukan lusinan planet baru sekaligus. Banyak astronom beranggapan, sistem multi-planet merupakan tempat terbaik untuk mempelajari sifat dan konfigurasi lingkungan planet yang secara langsung akan memberikan petunjuk pembentukan planet baru.
Sumber: http://www.isains.com/2014/02/715-planet-baru-ditemukan-empat.html
0 komentar:
Post a Comment