Mencari bahan bakar alternatif kini banyak dilakukan peneliti, seiring dengan kian menipisnya cadangan minyak bumi. Khususnya untuk bahan bakar kendaraan, setelah munculnya mesin hibrid, mobil listrik kini banyak dikembangkan.
Namun ada kelemahannya, yaitu pengisian yang memakan waktu cukup lama. Inilah yang mengilhami produsen mobil asal Korea Selatan, Hyundai. Mereka kini menciptakan alternatif bahan bakar untuk kendaraan, yaitu dari "kotoran".
Bukan sembarangan kotoran yang digunakan, tapi melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Dan mereka siap melepaskan mobil tersebut ke pasar.
Adalah tipe Tucson, yang siap-siap dilepas ke pasar dengan metode penyewaan terlebih dahulu, di mana pemakainya siap-siap mengeluarkan uang sekitar US$3.000 atau Rp36 juta dan selanjutnya US$500 atau Rp6 juta per bulan, mencakup pemeliharaan dan pengisian bahan bakar yang tidak terbatas bagi penggunanya.
Bahan bakar sendiri yang digunakan adalah kotoran yang terlebih dahulu dipadatkan, kemudian dipisahkan dari air dengan bantuan mikroba, yang akan menjadi metana dan CO2. Metana tersebut akan disaring oleh perangkat khusus dan disalurkan, dengan hasil akhir Hidrogen.
Mereka mengklaim, dengan tanki yang penuh dengan hidrogen, mobil tersebut mampu menempuh jarak sekitar 300 mil. Dan mereka sedang membangun stasiun pengisian yang tersebar di California.
Selain ramah lingkungan, mobil ini lebih cepat untuk diisi bahan bakar, dibandingkan dengan mobil listrik.
Dan saat ini ada skitar 90.000 orang yang berminat dengan tawaran tersebut. Walaupun kendaraan tersebut hanya disewakan. Karena kepedulian masyarakat kepada lingkungan semakin besar.
Namun ada kelemahannya, yaitu pengisian yang memakan waktu cukup lama. Inilah yang mengilhami produsen mobil asal Korea Selatan, Hyundai. Mereka kini menciptakan alternatif bahan bakar untuk kendaraan, yaitu dari "kotoran".
Bukan sembarangan kotoran yang digunakan, tapi melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Dan mereka siap melepaskan mobil tersebut ke pasar.
Adalah tipe Tucson, yang siap-siap dilepas ke pasar dengan metode penyewaan terlebih dahulu, di mana pemakainya siap-siap mengeluarkan uang sekitar US$3.000 atau Rp36 juta dan selanjutnya US$500 atau Rp6 juta per bulan, mencakup pemeliharaan dan pengisian bahan bakar yang tidak terbatas bagi penggunanya.
Bahan bakar sendiri yang digunakan adalah kotoran yang terlebih dahulu dipadatkan, kemudian dipisahkan dari air dengan bantuan mikroba, yang akan menjadi metana dan CO2. Metana tersebut akan disaring oleh perangkat khusus dan disalurkan, dengan hasil akhir Hidrogen.
Mereka mengklaim, dengan tanki yang penuh dengan hidrogen, mobil tersebut mampu menempuh jarak sekitar 300 mil. Dan mereka sedang membangun stasiun pengisian yang tersebar di California.
Selain ramah lingkungan, mobil ini lebih cepat untuk diisi bahan bakar, dibandingkan dengan mobil listrik.
Dan saat ini ada skitar 90.000 orang yang berminat dengan tawaran tersebut. Walaupun kendaraan tersebut hanya disewakan. Karena kepedulian masyarakat kepada lingkungan semakin besar.
Sumber: http://saung99.blogspot.com/2014/02/hyundai-siapkan-mobil-berbahan-bakar.html
4 komentar:
kok kaya shaum the sheep.. ada ufo berbahan bakar kotoran domba
Sudahkah diproduksi secara masal?
ayo segera di jual di Indonesia: cuma nanti bikin tambah macet saja
kapan indonesia memiliki inovasi seperti ini ya?
Post a Comment