KOMPAS.com — Ubin dengan relief erotis yang kembali ditemukan dan akan dipamerkan di museum di London pada hari Valentine, 14 Februari 2014 mendatang.
Ubin tersebut sebenarnya berasal dari abad ke-18. Pernah ditemukan tahun 1962 setelah terbakarnya Ye Olde Cheshire Pub di London. Ubin itu belum pernah dipertontonkan kepada publik sebelumnya.
Jackie Keily, kurator pameran yang nantinya akan bertajuk "Late London: City of Seduction" itu, mengatakan bahwa ubin itu menunjukkan bahwa hal-hal erotis yang umum dijumpai pada abad ke-18.
"Material erotis, seperti ubin berelief ini, banyak tersedia pada abad ke-18, asal orang tahu ke mana harus mendapatkannya dan punya sarana untuk memperolehnya," kata Keily.
"Tentu, ubin ini tidak untuk dipertunjukkan kepada publik umum. Karenanya, kami mengundang Anda untuk melihatnya pertama kali, tak jauh dari tempatnya ditemukan," imbuhnya.
Keily mengungkapkan, selain menjadi petunjuk era abad ke-18, ubin itu juga bisa menunjukkan sejarah London sebagai kota "kotor".
Ubin tersebut pada tahun 1960-an dipakai untuk lantai sebuah tempat perapian di pub. Diduga, tempat itu dipakai sebagai area prostitusi atau tempat minum para pria.
"London selalu menjadi sarang untuk seuatu yang menggiurkan, melewati batas, dan mesum," ungkap Keily seperti dikutip Daily Mail, Minggu (2/2/2014).
"Dari tempat pemandian Roman Londinium dan Bankside pada masa pertengahan sampai Restoration Rakes dan Soho pada tahun 60-an, kota ini telah lama menjadi lokasi transaksi mata uang seks," kata Keily.
Ubin tersebut sebenarnya berasal dari abad ke-18. Pernah ditemukan tahun 1962 setelah terbakarnya Ye Olde Cheshire Pub di London. Ubin itu belum pernah dipertontonkan kepada publik sebelumnya.
Jackie Keily, kurator pameran yang nantinya akan bertajuk "Late London: City of Seduction" itu, mengatakan bahwa ubin itu menunjukkan bahwa hal-hal erotis yang umum dijumpai pada abad ke-18.
"Material erotis, seperti ubin berelief ini, banyak tersedia pada abad ke-18, asal orang tahu ke mana harus mendapatkannya dan punya sarana untuk memperolehnya," kata Keily.
"Tentu, ubin ini tidak untuk dipertunjukkan kepada publik umum. Karenanya, kami mengundang Anda untuk melihatnya pertama kali, tak jauh dari tempatnya ditemukan," imbuhnya.
Keily mengungkapkan, selain menjadi petunjuk era abad ke-18, ubin itu juga bisa menunjukkan sejarah London sebagai kota "kotor".
Ubin tersebut pada tahun 1960-an dipakai untuk lantai sebuah tempat perapian di pub. Diduga, tempat itu dipakai sebagai area prostitusi atau tempat minum para pria.
"London selalu menjadi sarang untuk seuatu yang menggiurkan, melewati batas, dan mesum," ungkap Keily seperti dikutip Daily Mail, Minggu (2/2/2014).
"Dari tempat pemandian Roman Londinium dan Bankside pada masa pertengahan sampai Restoration Rakes dan Soho pada tahun 60-an, kota ini telah lama menjadi lokasi transaksi mata uang seks," kata Keily.
Penulis : Yunanto Wiji Utomo
Editor : Yunanto Wiji Utomo
0 komentar:
Post a Comment