Jika Anda pernah hidup dan tinggal di Jepang, Anda mungkin tahu bahwa kyabakura, semacam klub malam di Jepang, merupakan bagian yang tetap ada di kehidupan malam Jepang. Dengan membayar di klub malam tersebut anda dapat menikmati minuman dan bercengkerama dengan host muda yang ramah atau mereka biasa disebut kyaba-jo ini, dapat menuangkan minuman, memperlakukan Anda dengan sangat baik dan secara umum membuat Anda merasa sangat senang.
Meskipun demikian, kyabakura bukanlah tempat prostitusi dan tidak melibatkan hubungan dikamar sama sekali. Tapi jika memang demikian, mengapa laki-laki mau membayar hanya untuk minum dan berbicara dengan gadis-gadis ? Dan jika tidak ada acara selanjutnya yang lebih intim terlibat, dan jika itu begitu umum dalam masyarakat Jepang, mengapa itu mengganggu wanita begitu banyak ketika pacar atau pasangan mereka pergi ke kyabakura ?
Ryuen Hiramatsu, seorang psikolog asal Jepang ini memberikan wawasannya pada masalah diatas melalui sebuah artikel terbaru pada situs Berita Jepang, Niconico.
Banyak wanita berpikir pergi ketempat seperti itu yang nyatanya membuang-buang uang untuk membayar minuman mahal dan makanan ringan, menurut Hiramatsu, orang-orang sebenarnya tidak benar-benar pergi kekyabakura untuk minum. Untuk itu, wanita mungkin mengatakan, oh, para pria pasti memiliki motif nakal yang “tersembunyi” ketika pergi ke kyabakura. Tapi itu tidaklah benar kan. Well, oke, mungkin memang ada sebagian kecil, tetapi pada kenyataannya adalah, orang-orang kebanyakan hanya ingin berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Hiramatsu mengatakan bahwa secara psikologis, pria memiliki dorongan yang lebih kuat dibandingkan dengan wanita untuk mengontrol dan menguasai orang lain. Sayangnya, tidak sering terjadi dalam kehidupan nyata. Jika Anda pergi bekerja, Anda memiliki atasan atau klien untuk menjawab. Di rumah, jika anda mencoba melakukannya yang ada malah akan membuat sengketa domestik lebih cepat dari yang dibutuhkan untuk merebus satu panci air. Jadi, apa yang orang Jepang lakukan untuk melampiaskan frustrasi mereka? Mereka pergi ke kyabakura, di mana para gadis-gadis memperlakukan Anda seperti raja dan sabar mendengarkan semua kesengsaraan Anda dengan senyum sangat ramah. Yah, tidak heran jika orang seperti itu begitu banyak!
Dan mengapa hal ini harus jadi menjengkelkan untuk wanita, lebih dari sekedar menjadi cemburu pada pacar atau pasangannya yang menghabiskan waktu dengan perempuan lain? Secara teori, wanita harus tahu bahwa pria hanya menikmati minuman dan percakapan di kyabakura dan kemungkinan hal yang terjadi di luar yang sangat kecil.
Masalah sebenarnya, Hiramatsu mengatakan, tidak terletak pada apa yang orang dapat lakukan di kyabakura, tetapi dalam kenyataan bahwa pacar atau pasangan yang ke kyabakurasama sekali saja, wanita Jepang pada umumnya akan cenderung lebih peduli dan “cemburu”, baik secara sadar maupun tidak. Secara umum Hiramatsu menyimpulkan bahwa banyak lelaki yang pergi ketempat hiburan malam seperti itu adalah orang yang tidak terlalu mendapatkan perhatian dari pasangannya disaat dibutuhkan. Jadi tetap jaga keharmonisan hubungan dengan pasanganmu sebelum dia mencari pelampiasan ketempat lain.
http://www.goodpaste.net/kyabakura-klub-malam-yang-digemari-orang-jepang/
Meskipun demikian, kyabakura bukanlah tempat prostitusi dan tidak melibatkan hubungan dikamar sama sekali. Tapi jika memang demikian, mengapa laki-laki mau membayar hanya untuk minum dan berbicara dengan gadis-gadis ? Dan jika tidak ada acara selanjutnya yang lebih intim terlibat, dan jika itu begitu umum dalam masyarakat Jepang, mengapa itu mengganggu wanita begitu banyak ketika pacar atau pasangan mereka pergi ke kyabakura ?
Ryuen Hiramatsu, seorang psikolog asal Jepang ini memberikan wawasannya pada masalah diatas melalui sebuah artikel terbaru pada situs Berita Jepang, Niconico.
Banyak wanita berpikir pergi ketempat seperti itu yang nyatanya membuang-buang uang untuk membayar minuman mahal dan makanan ringan, menurut Hiramatsu, orang-orang sebenarnya tidak benar-benar pergi kekyabakura untuk minum. Untuk itu, wanita mungkin mengatakan, oh, para pria pasti memiliki motif nakal yang “tersembunyi” ketika pergi ke kyabakura. Tapi itu tidaklah benar kan. Well, oke, mungkin memang ada sebagian kecil, tetapi pada kenyataannya adalah, orang-orang kebanyakan hanya ingin berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Hiramatsu mengatakan bahwa secara psikologis, pria memiliki dorongan yang lebih kuat dibandingkan dengan wanita untuk mengontrol dan menguasai orang lain. Sayangnya, tidak sering terjadi dalam kehidupan nyata. Jika Anda pergi bekerja, Anda memiliki atasan atau klien untuk menjawab. Di rumah, jika anda mencoba melakukannya yang ada malah akan membuat sengketa domestik lebih cepat dari yang dibutuhkan untuk merebus satu panci air. Jadi, apa yang orang Jepang lakukan untuk melampiaskan frustrasi mereka? Mereka pergi ke kyabakura, di mana para gadis-gadis memperlakukan Anda seperti raja dan sabar mendengarkan semua kesengsaraan Anda dengan senyum sangat ramah. Yah, tidak heran jika orang seperti itu begitu banyak!
Dan mengapa hal ini harus jadi menjengkelkan untuk wanita, lebih dari sekedar menjadi cemburu pada pacar atau pasangannya yang menghabiskan waktu dengan perempuan lain? Secara teori, wanita harus tahu bahwa pria hanya menikmati minuman dan percakapan di kyabakura dan kemungkinan hal yang terjadi di luar yang sangat kecil.
Masalah sebenarnya, Hiramatsu mengatakan, tidak terletak pada apa yang orang dapat lakukan di kyabakura, tetapi dalam kenyataan bahwa pacar atau pasangan yang ke kyabakurasama sekali saja, wanita Jepang pada umumnya akan cenderung lebih peduli dan “cemburu”, baik secara sadar maupun tidak. Secara umum Hiramatsu menyimpulkan bahwa banyak lelaki yang pergi ketempat hiburan malam seperti itu adalah orang yang tidak terlalu mendapatkan perhatian dari pasangannya disaat dibutuhkan. Jadi tetap jaga keharmonisan hubungan dengan pasanganmu sebelum dia mencari pelampiasan ketempat lain.
http://www.goodpaste.net/kyabakura-klub-malam-yang-digemari-orang-jepang/
0 komentar:
Post a Comment