Seorang anak lelaki berusia delapan tahun yang tercebur ke kolam geothermal di tempat wisata geyser Taman Kuirau di Selandia Baru akhirnya tewas pada Kamis, 30 Desember 2010.
Sekujur tubuhnya melepuh dan kulitnya terkelupas setelah tubuhnya terendam di air panas bersuhu lebih dari 100 derajat celcius.
Seperti dilansir dari laman Associated Press, kecelakaan terjadi pada Minggu, 26 Desember 2010, namun baru terungkap ke media Selandia Baru pada Kamis, 29 Desember 2010 di penghujung nafas terakhirnya di rumah sakit Middlemore, Auckland.
Ahli bedah Richard Wong She mengatakan bahwa anak lelaki yang namanya tidak disebutkan itu terbakar tubuhnya hingga 100 persen. Dia dapat bertahan hidup selama berhari-hari dan menghembuskan nafas terakhirnya setelah seluruh anggota keluarganya berkumpul semua.
“Tidak ada yang dapat selamat dari kecelakaan tersebut, alasan mengapa dia dapat bertahan selama berhari-hari adalah karena dia masih muda. Ini sangat tragis sekali,” ujar Richard.
Taman Kuirau terkenal dengan wisata semburan geyser geothermal, lumpur panas dan kolam air panasnya. Di sekeliling semburan geyser terdapat pagar pengaman dan papan peringatan bagi para pengunjung.
Saksi, Anna Kare, mengatakan bahwa anak lelaki itu memanjat pagar pengaman dan terpeleset masuk ke dalam kolam geothermal yang panasnya mencapai titik didih. Anak itu berteriak kepanasan, Kare langsung menolongnya dan memanggil orang tua anak tersebut.
“Anak itu berteriak ‘tanganku, tanganku’ dan saya melihat kulit di tangannya mengelupas semua. Saya melihat kulitnya terbakar mulai dari kepala hingga ke kaki,” ujarnya.
Anak itu langsung dibawa ke rumah sakit terdekat, kemudia dibawa kembali menggunakan helikopter ke rumah sakit di Auckland. Melihat luka yang dideritanya, juru bicara rumah sakit, Lauren Young, mengatakan bahwa luka yang dideritanya sangat parah dan tidak akan tertolong lagi.
Sumbr: vivanews.com
Sekujur tubuhnya melepuh dan kulitnya terkelupas setelah tubuhnya terendam di air panas bersuhu lebih dari 100 derajat celcius.
Seperti dilansir dari laman Associated Press, kecelakaan terjadi pada Minggu, 26 Desember 2010, namun baru terungkap ke media Selandia Baru pada Kamis, 29 Desember 2010 di penghujung nafas terakhirnya di rumah sakit Middlemore, Auckland.
Ahli bedah Richard Wong She mengatakan bahwa anak lelaki yang namanya tidak disebutkan itu terbakar tubuhnya hingga 100 persen. Dia dapat bertahan hidup selama berhari-hari dan menghembuskan nafas terakhirnya setelah seluruh anggota keluarganya berkumpul semua.
“Tidak ada yang dapat selamat dari kecelakaan tersebut, alasan mengapa dia dapat bertahan selama berhari-hari adalah karena dia masih muda. Ini sangat tragis sekali,” ujar Richard.
Taman Kuirau terkenal dengan wisata semburan geyser geothermal, lumpur panas dan kolam air panasnya. Di sekeliling semburan geyser terdapat pagar pengaman dan papan peringatan bagi para pengunjung.
Saksi, Anna Kare, mengatakan bahwa anak lelaki itu memanjat pagar pengaman dan terpeleset masuk ke dalam kolam geothermal yang panasnya mencapai titik didih. Anak itu berteriak kepanasan, Kare langsung menolongnya dan memanggil orang tua anak tersebut.
“Anak itu berteriak ‘tanganku, tanganku’ dan saya melihat kulit di tangannya mengelupas semua. Saya melihat kulitnya terbakar mulai dari kepala hingga ke kaki,” ujarnya.
Anak itu langsung dibawa ke rumah sakit terdekat, kemudia dibawa kembali menggunakan helikopter ke rumah sakit di Auckland. Melihat luka yang dideritanya, juru bicara rumah sakit, Lauren Young, mengatakan bahwa luka yang dideritanya sangat parah dan tidak akan tertolong lagi.
Sumbr: vivanews.com
0 komentar:
Post a Comment