Umumnya, orgasme pada wanita terjadi selama 10 -15 detik. Namun seorang
terapis seks mengatakan bahwa perempuan dapat mengalami orgasme sampai
beberapa bulan lamanya. Ia mengenalkan teknik khusus yang disebut
meditasi orgasmik dan membuat perempuan berfokus pada keinginannya.
Nicole Daedone, instruktur seks dan penulis buku berjudul 'Slow Sex' mengatakan bahwa orgasme perempuan dapat berlangsung hingga selama 4 bulan, jika dilakukan dengan pasangan yang mencintai dan teknik yang tepat.
Caranya, Daedone mengenalkan sebuah teknik yang disebut meditasi orgasmik. Teknik ini memungkinkan para perempuan berada dalam keadaan terangsang terus-menerus sehingga membantu meningkatkan gairah dalam segala aspek kehidupannya.
"Orgasme pada laki-laki bukanlah misteri besar. Namun orgasme pada perempuan lebih sulit dipelajari sehingga banyak menciptakan masalah di tempat tidur. Salah satu survei mengenai seks melaporkan bahwa hanya 26% perempuan yang mengakui mengalami orgasme saat terakhir kali bercinta. Sedangkan pada laki-laki, jumlahnya sebesar 76%," kata Daedone seperti dilansir Daily mail, Jumat (27/4/2012).
Daedone berpendapat, rendahnya persentase orgasme yang dialami perempuan ini seharusnya ditangani dengan pendekatan medis.
Menurutnya, tekanan dari pasangan untuk melakukan adegan seksual seperti di film-film menganggu hasrat alami perempuan. Kenyataannya, kebanyakan perempuan mengalami orgasme secara berbeda dibandingkan laki-laki.
Banyak perempuan merasa terburu-buru mencapai orgasme karena gaya bercinta laki-laki yang merusak kesenangan perempuan. Pemahaman mengenai orgasme juga banyak yang ditafsirkan dari kacamata laki-laki saja dan mengesampingkan perasaan perempuan.
"Orgasme adalah kemampuan tubuh untuk menerima dan merespon kesenangan. Proses ini berlangsung secara alami dan sederhana. Klimaks merupakan bagian dari orgasme, tetapi bukan orgasme yang sebenarnya. Perempuan bisa mencapai orgasme sebanyak yang dicapai laki-laki, bahkan mungkin lebih. Perempuan juga dapat lebih menginginkan seks dibanding laki-laki," kata Daedone.
Agar dapat mencapai orgasme semacam ini, maka pikiran harus berkonsentrasi penuh dan semua gangguan dari luar harus dihilangkan.
Tugas perempuan adalah berkonsentrasi penuh pada sensasi yang dirasakan, tanpa membiarkan pikirannya membayangkan hal lain. Sedangkan peran laki-laki adalah berkonsentrasi kepada pasangannya.
Meditasi orgasmik adalah seks, tapi tidak seperti seks yang biasa kita kenal. Teknik ini membangkitkan kembali kepekaan perempuan dan memicu prempuan melakukan keinginannya sendiri. Intinya, perempuan tidak seharusnya menahan keinginan seksnya.
Meditasi memperlambat denyut jantung, menenangkan gelombang otak dan baik untuk kesehatan jasmani maupun rohani. Saat bercinta, perempuan harus memusatkan penuh kesadarannya pada apa yang dirasakan tanpa memikirkan hal lain dan berfokus pada kenikmatannya.
Berlatih meditasi orgasmik 3 - 5 kali seminggu dapat membuat perempuan lebih lama mengalami orgasme. Teknik ini berfokus pada sensualitas dan keintiman yang tercipta antara pasangan sehingga memungkinkan perempuan tetap bergairah sepanjang hari. (detikhealth)
Nicole Daedone, instruktur seks dan penulis buku berjudul 'Slow Sex' mengatakan bahwa orgasme perempuan dapat berlangsung hingga selama 4 bulan, jika dilakukan dengan pasangan yang mencintai dan teknik yang tepat.
Caranya, Daedone mengenalkan sebuah teknik yang disebut meditasi orgasmik. Teknik ini memungkinkan para perempuan berada dalam keadaan terangsang terus-menerus sehingga membantu meningkatkan gairah dalam segala aspek kehidupannya.
"Orgasme pada laki-laki bukanlah misteri besar. Namun orgasme pada perempuan lebih sulit dipelajari sehingga banyak menciptakan masalah di tempat tidur. Salah satu survei mengenai seks melaporkan bahwa hanya 26% perempuan yang mengakui mengalami orgasme saat terakhir kali bercinta. Sedangkan pada laki-laki, jumlahnya sebesar 76%," kata Daedone seperti dilansir Daily mail, Jumat (27/4/2012).
Daedone berpendapat, rendahnya persentase orgasme yang dialami perempuan ini seharusnya ditangani dengan pendekatan medis.
Menurutnya, tekanan dari pasangan untuk melakukan adegan seksual seperti di film-film menganggu hasrat alami perempuan. Kenyataannya, kebanyakan perempuan mengalami orgasme secara berbeda dibandingkan laki-laki.
Banyak perempuan merasa terburu-buru mencapai orgasme karena gaya bercinta laki-laki yang merusak kesenangan perempuan. Pemahaman mengenai orgasme juga banyak yang ditafsirkan dari kacamata laki-laki saja dan mengesampingkan perasaan perempuan.
"Orgasme adalah kemampuan tubuh untuk menerima dan merespon kesenangan. Proses ini berlangsung secara alami dan sederhana. Klimaks merupakan bagian dari orgasme, tetapi bukan orgasme yang sebenarnya. Perempuan bisa mencapai orgasme sebanyak yang dicapai laki-laki, bahkan mungkin lebih. Perempuan juga dapat lebih menginginkan seks dibanding laki-laki," kata Daedone.
Agar dapat mencapai orgasme semacam ini, maka pikiran harus berkonsentrasi penuh dan semua gangguan dari luar harus dihilangkan.
Tugas perempuan adalah berkonsentrasi penuh pada sensasi yang dirasakan, tanpa membiarkan pikirannya membayangkan hal lain. Sedangkan peran laki-laki adalah berkonsentrasi kepada pasangannya.
Meditasi orgasmik adalah seks, tapi tidak seperti seks yang biasa kita kenal. Teknik ini membangkitkan kembali kepekaan perempuan dan memicu prempuan melakukan keinginannya sendiri. Intinya, perempuan tidak seharusnya menahan keinginan seksnya.
Meditasi memperlambat denyut jantung, menenangkan gelombang otak dan baik untuk kesehatan jasmani maupun rohani. Saat bercinta, perempuan harus memusatkan penuh kesadarannya pada apa yang dirasakan tanpa memikirkan hal lain dan berfokus pada kenikmatannya.
Berlatih meditasi orgasmik 3 - 5 kali seminggu dapat membuat perempuan lebih lama mengalami orgasme. Teknik ini berfokus pada sensualitas dan keintiman yang tercipta antara pasangan sehingga memungkinkan perempuan tetap bergairah sepanjang hari. (detikhealth)
My Great Web page
1 komentar:
ikut meditasi ah
Post a Comment