Karyawan sebuah sekolah yang ketat di Inggris ketahuan punya "pekerjaan sambilan" sebagai pekerja seks komersial (PSK). Tarifnya 150 poundsterling (Rp 2 juta) per jam atau 800 poundsterling (Rp 11 juta) semalam.
Kerri Mallier (40) yang sudah menikah sesumbar di sebuah situs khusus orang dewasa bahwa dia perempuan "berkelas, memesona, dan sangat nakal". Siang hari dia bekerja sebagai kepala administrasi di Trinity Catholic School di Leamington Spa, Warwicks, Inggris. Namun, di luar jam kerja di sekolah itu, dia bisa mendapat penghasilan hingga sekitar Rp 11 juta untuk pemesanan selama semalam dengan nama Keri Ann.
Dia membual kepada seorang wartawan bahwa kerja "ekstrakurikulernya" itu merupakan "hobi". Kerja sampingannya itu terungkap setelah salah satu orangtua murid melihat foto-foto perempuan berambut coklat itu di situs khusus orang dewasa. Dalam keterangan pada foto-foto telanjangnya, dia menjelaskan dirinya sebagai "perempuan biseksual yang menawarkan pengalaman yang sungguh luar biasa".
"Saya menyukai apa yang saya lakukan, memberikan layanan untuk pria, perempuan, dan pasangan," tambahnya. Dia juga bersumbar tentang seorang "teman perempuan seksi yang akan senang untuk bergabung bersama kita". Di situs itu dia menawarkan jasa dan tarifnya serta meminta pembayaran "dalam 5 menit pertama".
Harian The Sun, Selasa (17/1/2012), melaporkan, seorang wartawan yang menyamar sebagai klien mengatur pertemuan dengannya di sebuah hotel. Mallier kemudian muncul disertai seorang pria kekar yang menunggu di mobil di luar hotel. Mallier mengatakan kepada wartawan itu, "Saya bekerja di sebuah sekolah. Karena itulah, mengapa saya melakukan ini. Jadi, saya bisa lolos dari anak-anak."
Dia sudah bekerja selama lima tahun di kolese yang punya kekhususan di bidang seni dan teknologi. Sekolah itu memiliki 1.145 murid berusia 11-18 tahun.
Mallier menolak untuk berkomentar kepada The Sun. Ketika diperlihatkan sebuah foto telanjang dirinya yang diambil dari situs khusus orang dewasa itu, dia berkata, "Itu saya, tapi saya tidak tahu dari mana itu berasal." Tak lama kemudian, profilnya di situs tersebut dihapus.
Kepala Trinity Catholic School Dr Jim Ferguson mengatakan. "Untuk saat ini tidak ada komentar. Saya harus mencari saran atas hal ini."(kompas.com)
Kerri Mallier (40) yang sudah menikah sesumbar di sebuah situs khusus orang dewasa bahwa dia perempuan "berkelas, memesona, dan sangat nakal". Siang hari dia bekerja sebagai kepala administrasi di Trinity Catholic School di Leamington Spa, Warwicks, Inggris. Namun, di luar jam kerja di sekolah itu, dia bisa mendapat penghasilan hingga sekitar Rp 11 juta untuk pemesanan selama semalam dengan nama Keri Ann.
Dia membual kepada seorang wartawan bahwa kerja "ekstrakurikulernya" itu merupakan "hobi". Kerja sampingannya itu terungkap setelah salah satu orangtua murid melihat foto-foto perempuan berambut coklat itu di situs khusus orang dewasa. Dalam keterangan pada foto-foto telanjangnya, dia menjelaskan dirinya sebagai "perempuan biseksual yang menawarkan pengalaman yang sungguh luar biasa".
"Saya menyukai apa yang saya lakukan, memberikan layanan untuk pria, perempuan, dan pasangan," tambahnya. Dia juga bersumbar tentang seorang "teman perempuan seksi yang akan senang untuk bergabung bersama kita". Di situs itu dia menawarkan jasa dan tarifnya serta meminta pembayaran "dalam 5 menit pertama".
Harian The Sun, Selasa (17/1/2012), melaporkan, seorang wartawan yang menyamar sebagai klien mengatur pertemuan dengannya di sebuah hotel. Mallier kemudian muncul disertai seorang pria kekar yang menunggu di mobil di luar hotel. Mallier mengatakan kepada wartawan itu, "Saya bekerja di sebuah sekolah. Karena itulah, mengapa saya melakukan ini. Jadi, saya bisa lolos dari anak-anak."
Dia sudah bekerja selama lima tahun di kolese yang punya kekhususan di bidang seni dan teknologi. Sekolah itu memiliki 1.145 murid berusia 11-18 tahun.
Mallier menolak untuk berkomentar kepada The Sun. Ketika diperlihatkan sebuah foto telanjang dirinya yang diambil dari situs khusus orang dewasa itu, dia berkata, "Itu saya, tapi saya tidak tahu dari mana itu berasal." Tak lama kemudian, profilnya di situs tersebut dihapus.
Kepala Trinity Catholic School Dr Jim Ferguson mengatakan. "Untuk saat ini tidak ada komentar. Saya harus mencari saran atas hal ini."(kompas.com)
0 komentar:
Post a Comment