Dunia memang aneh, tapi indah Strangely, unique, humankind, serious, the space, knowledge, the ghost, scenery, beautiful, the place, the building, interesting, the record, bad, funny, science

Saturday, May 31, 2014

Batu berumur 4 Miliar tahun ini Ungkap Pembentukan Benua Pertama

 Batuan kuno yang ditemukan Jesse Reimink diduga berasal dari periode Protocontinent sekitar 4 miliar tahun lalu, sebuah kunci yang memberi petunjuk bagaimana benua pertama di Bumi terbentuk. Anlisis ini merupakan bagian dari penelitian PhD Jesse Reimink untuk memahami lingkungan benua pertama Bumi terbentuk. Studi baru yang ditulisnya terbit dalam jurnal Nature Geoscience edisi May 2014, yang menyatakan bahwa Islandia sebagai perbandingan solid untuk menganalisis pembentukan benua pertama terbentuk.

Ilmuwan geokimia asal University of Alberta menghabiskan waktu selama 3 tahun mengumpulkan dan mempelajari sampel batuan kuno yang diperoleh dari Acasta Gneiss, Northwest Territories. Reimink bekerja sama dengan Chacko, dimana mereka menggunakan fasilitas Ion Microprobe untuk menjalankan isotop Mikroanalisis. Laboratorium ini menghasilkan beberapa data terbaik didunia.

Batuan Kuno Ungkap Pembentukan Benua Pertama
Menurut Reimink, periode dan cara pembentukan kerak benua dalam sejarah Bumi merupakan topik kontroversial dalam penegtahuan ilmu bumi awal. Pembentukan benua pertama ketika terjadi pergeseran lempeng tektonik lain pada mantel Bumi dan menyebabkan magma naik ke permukaan, sebuah proses yang disebut subduksi. Tetapi periode terdahulu masih belum jelas, apakah lempeng tektonik sudah tercipta 2,5 miliar hingga 4 miliar tahun lalu.

Batuan Kuno 4 Miliar Tahun, Pembentukan Benua Pertama
Salah satu teori lain menyatakan, benua pertama kali terbentuk dilaut berupa magma cair yang naik dari mantel bumi sebelum terjadi pendinginan dan pemadatan hingga menjadi kerak. Kerak bumi Islandia terbentuk ketika magma mantel bumi naik ke tingkat dangkal dan bergabung dengan batuan vulkanik. Berdasarkan teori ini, Reimink mennyatakan bahwa Islandia dianggap analog teoritis pembentukan kerak benua pertama.

Setidaknya, Reimink telah menghabiskan musim panas untuk mengumpulkan sampel batuan di Acasta Gneiss. Batuan kuno ditemukan pada pada tahun 1980, karena usia batuan sangat kuno tentunya telah mengalami beberapa peristiwa perubahan, sehingga sulit memahami geokimia batuan.

Beberapa batu dijuluki Idiwhaa yang berarti 'Kuno' (dialek Tlicho) terlihat awet, sehingga memberikan kesempatan untuk menganalisis karakteristik geokimia sampel batuan. Reimink menunjukkan sampel kerak benua pertama, dimana proses pembentukannya sangat mirip dengan yang terjadi di Islandia saat ini. Batuan kuno ini merupakan salah satu contoh batuan tertua berasal dari kerak Protocontinental, dan mungkin telah membantu pembentukan kerak benua pertama di Bumi.

(Sumber:  http://www.isains.com/2014/05/pembentukan-benua-pertama-terungkap.html)

Wednesday, May 28, 2014

Semut Ternyata Lebih Efisien Daripada Google

Google, perangkat lunak favorit banyak orang karena keakuratan mencari informasi, ternyata masih bisa dikalahkan oleh semut. Semut pekerja mampu memecahkan masalah dan memproses informasi lingkungannya.
Melansir The Week, Rabu 28 Mei 2014, ini berdasarkan studi yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Acedemy of Science yang menyatakan bahwa, semut pekerja berburu makanan dengan berjalan acak, namun ketika dilakukan secara bersama-sama berubah menjadi tertib.

Para peneliti yang melibatkan dua negara yakni Tiongkok dan Jerman ini menggunakan rumus matematika dalam meneliti semut tersebut. Dalam penelitian ini, ditemukanlah semut dapat mengorganisir diri mereka ketika memecahkan masalah dari bergerak secara acak menjadi lebih efisien.
Kurths mengatakan dalam perpindahan dari kekacauan menjadi tertib merupakan mekanisme yang cukup penting sehingga dirasa lebih akurat dari mesin pencari di internet.

"Serangga ini tanpa diragukan lagi lebih efisien daripada Google dalam memproses informasi tentang lingkungan mereka," ucap Prof Jurgen Kurths dalam jurnal tersebut.

Lebih efisien karena semut tidak menggunakan strategi navigasi cerdas untuk berburu secara sendirian dan mengumpulkan makanan saat berkelompok.
Hal ini dapat dilihat saat semut membawa makanan kembali menempuh perjalanan ke tempat pengumpulan makanan dengan rute yang dapat menghemat waktu dan energi di koloni semut.

Perilaku Manusia

Penelitian ini dapat membantu para ahli untuk mengalisis bagaimana manusia berperilaku ketika memakai internet dan pada pengembangan sistem transportasi cerdas.
"Semut secara kolektif membentuk jaringan kompleks yang efisien. Ini sering kita temukan di banyak sistem alam dan sosial," ujar Kurths, dikutip Daily Mail.

Laporan ini juga mengungkapkan semut individu yang berpengalaman ternyata berkontribusi mencari makanan secara berkelompok. Pada penelitian sebelumnya dijelaskan semut yang lebih tua lebih berkontribusi dalam mencari makanan. (ren/www.viva.co.id)

Wednesday, May 21, 2014

Baterai Masa Depan Terbuat Dari Kapas

Baterai merupakan komponen penting bagi setiap perangkat elektronik yang kita gunakan sebagai sumber daya misalnya smartphone, laptop, jam tangan, dan lainnya. Baterai juga biasanya terbuat dari bahan-bahan metal langka yang bisa meledak jika rusak atau bisa menurun dayanya jika sering di charge. Power Japan Plus memiliki ide untuk membuat baterai organik yang dapat menyelesaikan masalah baterai pada umumnya.

Terbuat dari kapas organik, baterai buatan Power Japan plus tidak hanya menghasilkan daya yang lebih banyak dari baterai lithium, tetapi juga dapat di charge 20x lebih cepat tanpa resiko kehilangan kapasitas daya baterai. Hal tersebut diklaim oleh Power Japan Plus. Untuk menghasilkan inovasi ini, perusahaan tersebut harus memodifikasi struktur dari carbon fiber kapas menjadi sesuatu yang unik yang disebut dengan Carbon Complex, yang digunakan sebagai anoda dan katoda di baterai dengan elektrolit organis sebagai konduktornya.

Teknologi ini sebenarnya pernah dibuat pada tahun 1970 di Kyushu University Jepang. Power Japan Plus berencana untuk membuat 500 -5000 baterai dalam sebulan di akhir tahun ini dengan rencana penjualan untuk digunakan di perangkat elektronik. Untuk penggunaan lebih jauh, masih dalam tahap percobaan dan akan ditunjukkan akhir tahun ini. Masalah baterai memang sangat banyak, hingga banyak juga yang cari cara menghemat baterai atau cara charge super cepat. Tetapi dengan adanya inovasi baterai ini, diharapkan dapat memecahkan masalah baterai yang sekarang ada. 

(http://forum.viva.co.id/iptek)

Popular Posts